Baca Blog

Bisnis kuliner seperti restoran banyak berkembang di Indonesia. Meski sudah banyak yang mengadopsi konsep modern, tak sedikit pula yang masih menggunakan cara-cara tradisional. Perbedaannya adalah dalam pengelolaannya mengunakan komputer ataukah tidak. Untuk lihat bagaimana ketidaksamaan pada restoran yang memakai system terkomputerisasi dengan restoran yang masihlah memakai langkah manual (tanpa ada computer) , terlebih dulu kita mesti mengulas langkah kerja masing-masing system.

Pada restoran yang masihlah memakai langkah manual, ketika pelanggan masuk umumnya segera didatangi oleh pelayan untuk menolong pemesanan makanan. Menu-menu yang dipesan oleh pelanggan ditulis pada kertas rangkap 2, satunya diberikan ke kasir untuk kepentingan bill sesaat satunya lagi diberikan ke dapur supaya dapur mulai memasak pesanan pelanggan.

Biasanya kasir duduk di depan satu meja besar, di mana di meja itu telah tersusun dengan rapi bill-bill untuk semasing pelanggan. Makin besar ukuran restoran, jadi makin banyak juga bill yang tersusun di depan kasir. Ketika ada pelanggan yang memohon bill, pertama-tama kasir bakal melirik ke meja pelanggan itu atau bertanya segera ke pelanggan untuk memperoleh nomer meja yang digunakan oleh pelanggan. Lantas kasir bakal repot mencari bill untuk meja yang berkaitan dari kumpulan bill yang ada di depannya. Selesai memperoleh bill, kasir terlebih dulu mengecek harga untuk menu-menu yang sudah dipesan oleh pelanggan, sesudah meyakinkan semuanya beres barulah kasir memberi bill pada pelanggan untuk pembayaran.

Untuk restoran-restoran bertaraf kecil, langkah kerja seperti ini tak jadi permasalahan. Tetapi untuk restoran besar, dengan jumlah meja tamu yang semakin banyak dari 20, service dari kasir bakal jadi begitu lambat. Terlebih ketika restoran tengah penuh dengan pelanggan.

Langkah kerja restoran yang memakai software restoran terbaru 2016 dengan system terkomputerisasi, tentu tidak sama dengan kondisi yang di atas. Ketika pelanggan masuk ke restoran, pelayan bakal mendatangi pelanggan untuk pemesanan makanan. Pesanan ditulis dalam kertas umum, tak perlu rangkap 2. Kemudian pesanan segera dimasukkan ke computer paling dekat. Dari computer itu, pelayan bisa memerintahkan printer yang ada di dapur untuk cetak pesanan makanan. Jadi tak perlu mengantarkan kertas pesanan ke dapur.

Info pesanan yang dimasukkan ke computer dengan cara automatis bakal mengalir ke pihak-pihak yang membutuhkannya, termasuk juga kasir. Jadi ketika ada pelanggan yang menginginkan memohon bill, kasir cukup memasukkan nomer meja pelanggan itu ke computer, lantas computer segera cetak billnya. Harga telah segera dihitung dengan cara automatis oleh computer. Service bakal jadi makin cepat.

Jadi, ...

Read the whole post...